MAJALAH TNC| Markas pasukan penjajahan Israel (IDF) mengumumkan kematian lima tentara mereka di Jabaliya. Menurut media-media Israel, tank-tank Israel itu melepaskan tembakan ke markas komando sendiri setelah digempur roket-roket pejuang Palestina.
Jerusalem Post lansir penyelidikan awal IDF menyatakan bahwa sebuah tank yang beroperasi bersama pasukan terjun payung di kamp Jabaliya menembakkan dua peluru ke sebuah bangunan tempat mereka berkumpul sekitar pukul 19.00, Rabu malam.
Pasukan tank telah tiba di kawasan tersebut pada pagi hari, dan beberapa jam kemudian, pasukan terjun payung mencapai kawasan tersebut dan mendirikan pos di salah satu gedung di sana. Sore harinya, sekelompok pasukan terjun payung lainnya mencapai daerah tersebut dan memberi tahu dua tank di sana bahwa mereka memasuki gedung.
Mengetahui kedatangan pasukan penjajah, para pejuang Palestina langsung melancarkan serangan. Tank-tank tersebut dikatakan berada di bawah tekanan ekstrem akibat puluhan serangan granat berpeluncur roket di daerah tersebut.
Semua bukaan pada tank, termasuk kanopi di bagian atas, diperintahkan untuk tetap tertutup untuk menghindari lubang atau kerentanan terhadap serangan RPG. Pasukan tank kemudian mengidentifikasi laras senapan dari salah satu jendela gedung dan yakin itu adalah pasukan musuh, sehingga mereka menembakkan dua peluru.
Walhasil, lima tentara IDF tewas seketika dan tujuh lainnya luka parah. Semua prajurit bertugas di Batalyon 202 Brigade Pasukan Terjun Payung. Hal ini, pada gilirannya, membatasi visibilitas tank.
Unit Tank 202 merupakan unit terpadu Haredi, dan para prajurit mengatakan bahwa mereka melihat potensi ancaman muncul dari markas batalion yang hanya berjarak 10-20 meter dari mereka.
Tidak jelas mengapa mereka tidak mengakui markas batalyon tersebut. Namun, IDF mengatakan bahwa tank-tank tersebut telah mengambil alih persimpangan di Jabalia sekitar pukul 09.00 dan wakil komandan markas besar Batalyon baru tiba beberapa jam kemudian.
IDF pada hari Kamis merilis nama-nama lima tentara yang tewas dalam insiden itu. Di antara yang tewas adalah satu perwira berpangkat kapten yakni Kapten Roy Beit Yaakov (22 tahun), seorang perwira tempur di Batalyon 202, Brigade Pasukan Terjun Payung.
0 Komentar